Universitas Oxford adalah perguruan tinggi tertua berbahasa Inggris yang berlokasi di kota Oxford, Inggris. Sejarah universitas ini dapat ditelusuri paling tidak mulai akhir abad ke-11, walaupun tanggal tepat pendiriannya tetap tak jelas. Menurut legenda, setelah pecahnya kerusuhan antara mahasiswa dan penduduk kota pada tahun 1209, beberapa akademisi Oxford melarikan diri ke timur laut, ke kota Cambridge, dan mendirikan Universitas Cambridge. Kedua universitas ini sejak itu telah saling bersaing satu sama lain, dan merupakan perguruan tinggi paling selektif di Britania Raya.
Jurusan yang ada di Universitas Oxford :
- Arsitektur, Bangunan dan Perencanaan
- Bisnis dan Manajemen
- Hukum
- Humaniora
- Ilmu komputer dan matematika
- Ilmu pengetahuan murni dan terapan
- Ilmu Sosial dan Komunikasi
- Kesehatan dan Kedokteran
- Pendidikan dan pelatihan
- Pertanian
- Rekayasa dan Teknologi
- Seni Rupa Kreatif dan Desain
Jenjang Pendidikan :
- Program Sarjana (S1)
- Program Pascasarjana (S2/S3)
- Program Doktor (S3)
- Program MBA
Beasiswa untuk Pelajar Indonesia
- The Clarendon Fund
2. The Oxford Centre for Islamic Studies Scholarships (OCIS)
3. Ertegun Graduate Scholarship Programme in Humanities
4. Chevening Scholarships
Dan masih ada 400 beasiswa lainnya yang ada di universitas oxfordshire
Oxford Undang Mahasiswa Indonesia
Universitas Oxford, Inggris, mengundang dosen, peneliti, dan mahasiswa Indonesia untuk belajar dan melakukan penelitian di Inggris.
Kerja sama ini akan menguntungkan kedua pihak, mulai dari pertukaran sumber daya ilmiah, pengenalan budaya, hingga membuka koneksi dengan jejaring ilmuwan global,” kata Wakil Rektor (Vice Chancellor) Universitas Oxford Andrew Hamilton saat menerima kunjungan delegasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Universitas Oxford, Inggris,
Wartawan Kompas, Zaid Wahyudi, dari London melaporkan, saat ini kerja sama akademisi dan peneliti Indonesia dengan Universitas Oxford sudah dilakukan dalam penelitian malaria dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Selain itu juga kerja sama penelitian berbagai hal tentang keindonesiaan dalam Proyek Asia Tenggara, Universitas Oxford.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, Oxford dipilih karena jaringannya yang luas dengan akademisi global dan tradisi akademiknya yang sudah berumur lebih dari 900 tahun. Semakin banyak aspek tentang Indonesia dikaji, semakin muncul ahli-ahli Indonesia di sejumlah negara sehingga Indonesia lebih dikenal di seluruh dunia.
”Ini merupakan promosi yang efektif untuk mengenalkan Indonesia kepada dunia,” katanya.
Saat ini tercatat hanya ada 11 mahasiswa Indonesia yang belajar di universitas tersebut, sedangkan dari Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand, jumlahnya berkisar dari puluhan hingga ratusan siswa.
Padahal, Universitas Oxford termasuk dalam jajaran lima besar universitas top dunia. Lebih dari 40 persen staf akademiknya berasal dari luar Inggris. Universitas ini memiliki keunggulan pada bidang humaniora, ilmu sosial, dan kedokteran.
Direktur Strategi Internasional Universitas Oxford Loren Griffith mengatakan, pertukaran peneliti, dosen, dan mahasiswa Indonesia dengan Universitas Oxford baru dimungkinkan untuk pendidikan pascasarjana dan pada musim panas. Ini karena sistem pendidikan sarjana di Oxford sedikit berbeda dengan di Indonesia ataupun universitas negara lain. Sedangkan musim panas dipilih karena itu waktu akademik yang memungkinkan bagi kedua pihak.
Diplomasi budaya
Sehari sebelumnya, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk mempromosikan kajian Indonesia dan bahasa Indonesia dengan Universitas Exeter di Exeter, Inggris. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pendirian Pusat Studi Indonesia di sejumlah negara merupakan sarana untuk mengenalkan Indonesia kepada komunitas akademik global.
”Pusat studi juga dapat dijadikan alat diplomasi budaya yang efektif bagi Indonesia kepada masyarakat dunia,” kata Nuh. Nantinya, Pusat Kajian Indonesia di Universitas Exeter akan menjadi yang pertama di Inggris.
Guru Besar Kajian Timur Tengah, Universitas Exeter, Tim Niblock, mengatakan, kajian Indonesia dapat digunakan negara- negara lain untuk belajar pengalaman Indonesia membangun kesepahaman antarbudaya yang beragam.
Mengenal Tes Ujian Masuk Universitas Oxford
Pernahkah terpikir mengapa singa memiliki surai atau mengapa buah stroberi berwarna merah? Jika kamu ingin kuliah di kampus elite Inggris, Universitas Oxford, maka kamu juga harus memikirkan jawaban ketika wawancara.
Ini merupakan beberapa pertanyaan yang pernah diajukan dalam tes wawancara ujian masuk Universitas Oxford. Hal ini terungkap setelah Oxford merilis beberapa pertanyaan yang diajukan kepada calon mahasiswanya.
Dalam situsnya, Oxford juga merilis pertanyaan yang diajukan untuk pelamar jurusan ilmu biologi. Salah satunya, mereka akan ditanya seberapa penting kepunahan harimau. Sementara calon mahasiswa hukum diminta menilai kebenaran dari UU yang mengancam hukuman mati untuk parkir ilegal. Untuk calon mahasiswa ilmu material akan diminta menghitung suhu yang dibutuhkan sebuah balon udara untuk mengangkat seekor gajah. Demikian seperti dikutip dari BBC, Rabu (12/10/2011).
Menurut para tutor dari Oxford, pertanyaan nyeleneh tersebut tidak ingin mencari jawaban benar atau salah. Mereka mengajukan pertanyaan hanya untuk mengetahui potensi akademik calon mahasiswa dalam menerapkan pemikiran dengan cara yang baru dan menarik.
Tutor dari St Edmund Hall, Steve Roberts mengatakan, saat mengajukan pertanyaan ini dalam wawancara, dia tidak mendapatkan jawaban dengan dengan nilai C dalam waktu 10 menit.
“Kami menggunakan pertanyaan semacam ini untuk mengetahui bagaimana pelamar berpikir mengenai suatu masalah dan mengoperasionalkannya dalam kegiatan belajar,” jelas Roberts.
Dalam proses penerimaan mahasiswa, Oxford memang melakukan serangkaian tes. Tes tersebut adalah nilai tes A-level, referensi dari pengajar, tes bakat, dan wawancara.
Direktur Penerimaan Mahasiswa Sarjana Oxford, Mike Nicholson menyatakan, meski wawancara hanya satu dari proses penerimaan, tetap saja para pelamar merasa cemas. Menurut Nicholson, tes wawancara merupakan kesempatan untuk calon mahasiswa menunjukkan kemampuan dan potensi mereka.
“Kami ingin mereka menunjukkan pengetahuan khusus, bagaimana mereka menanggapi ide baru. Mungkin ini terdengar menakutkan. Kami hanya ingin para pelamar mendorong diri untuk menggunakan dan menerapkan pengetahuan untuk mengatasi masalah baru dalam cara yang menantang mereka. Di sisi lain, ini akan memungkinkan mereka untuk bersinar,” pungkasnya.
Selama ini, banyak mitos mengenai tes wawancara dalam ujian masuk Oxford. Namun kini, universitas tersebut menjelaskannya secara langsung. Melalui situs universitas, tes wawancara ditunjukkan melalui fitur wawancara tiruan, dan contoh pertanyaan untuk membantu para pelamar.
makasih infonya, sis :D
BalasHapusSama-sama :)
BalasHapuskakak, pakah id oxfort menerima s2 beda jurusan? misal s1 teknik industri, lalu s2nya teknik arsitek? tq
Hapusnice info :D
BalasHapusmakasih infonya :)
BalasHapusWishing positively
BalasHapusTerima kasih infonya
BalasHapussemoga bermanfaat
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMaaf mau tanya nih kak, program beasiswa yang OCIS atau The Oxford Centre for Islamic Studies Scholarships itu maksudnya gimana ya kak? Terimakasih^^
BalasHapusKak kalo mau tanya lebih tntang beasiswa ini kita bisa kontak kk nggak?
BalasHapusKak kalo mau tanya lebih tntang beasiswa ini kita bisa kontak kk nggak?
BalasHapusAssalamualaikum.. maukah anda berbagi pengalamanya dengan saya ? saya sangat butuh sekali inspirasi
BalasHapuskak bagaimana tes wawancara
BalasHapusdengan jurusan bisnis dan manajemen
Makasih infonya
BalasHapusMakasih infonya
BalasHapussemoga saya juga bisa kuliah disana..
BalasHapussemoga saya juga bisa kuliah disana..
BalasHapuskakkk.... bisa bagi kontaknya? pengen tanya tanya
BalasHapus